Sabtu, 14 Agustus 2010

Sembrani new image kemana

Adalah Ka Sembrani baru beberapa waktu lalu menghilang rangkaiannya, maksud kami rangkaian tersebut dipinjam oleh Reska Jakarta. Dikarenakan KA Argo Anggrek adalah kereta sebagai Ka1, Ka2, Ka3 dan Ka3 sebagainama telah terjadi beberapakali kecelakaan, yakni anjlok dibeberapa tempat yakni, di St. Manggarai dan Pelabuhan dalam 1 hari. Oleh karena itu sebagai untuk memenuhi pelayanan beberapakali Rangkaian Sembrani sering dipakai Reska Jakarta sebagai Ka Argo Anggrek. Namun demikian Ka Sembrani menggunakan Rangkaian apa?.

Adakalanya memakai Rangkaian Gumarang, Argo Parayangan, Bima dan yg lain. Seperti halnya dengan makanan Gado-gado. Mudah-mudahan PT. Kereta Api Indonesia bisa lebih maju satu dua langkah untuk kedepan. 

Sembrani New Image kini bukan lagi selogan untuk Sembrani sendiri, melainkan untuk Anggrek.

kami bangga sebagai anak indonesia, kami juga bangga memiliki hasil bumi sendiri.

dari segi pendapatan kami sedikit terganggu, dikarenakan rangkaian yg digunakan untuk Sembrani kurang memadai. Jika anda ingin berkunjung ke tempat makan, saya mengucapkan beribu maaf. dikarenakan Kereta Makannya gabung sama genset. Yah.. tahulah ada suara bising yg tidak nyaman didengar. apalagi tidak ada tempat istirahat para kru. Mudah-mudahan tidak selamanya begini. Kami menerima dan memaklumi semuanya. 

Besar harapan kami supaya kereta Sembrani Menjadi icon kebanggaan.

doc anjar

Selasa, 03 Agustus 2010

Sembrani Mengucapkan Selamat Berpuasa

KAMI ATAS NAMA KRU SEMBRANI MENGUCAPKAN

SELAMAT BERPUASA 

BAGI YANG MENJALANKANNYA

BERSIHKAN HATI KITA DARI FIKIRAN YANG NEGATIF

HADIRKAN DIRI KITA UNTUK TUJUAN YANG POSITIF

KEMANAPUN TUJUAN ANDA 

MARI BERSERAH DIRI DAN BERDOA

SEMOGA SELAMAT SAMPAI TUJUAN

YA ALLAH YA ROBBI YA IZZATI 

SETIAP LANGKAH DAN NAFAS KAMI ADALAH MILIKMU

MAKA BERIKANLAH RIDHOMU PADA KAMI


ATAS NAMA PT. KERETA API INDONESIA 

SELAMAT BERPUASA

SELAMAT BERIBADAH



Menu Sembrani lebih baik

Survei dari 100 orang yg saya temui di KA Sembrani ternyata hanya 30% seseorang berbelanja karena memang suka makan di sembrani. 10% seseorang berbelanja dan makan di kereta karena terpaksa, alhasil mereka  kurang puas dengan standart menu yg diberikan KA Sembrani. Sedangkan 10% penumpang dikarenakan faktor "X". 50% penumpang tidak berbelanja (makan-minum) dikarenakan harga yang diberikan karena terlalu tinggi, contoh: Bpk. Gunawan yg saya temui dan mengungkapkan bahwasanya harga menu di kereta sama halnya dengan pesawat. hal ini membuat saya merasakan hal yg sama jika menjadi penumpang. Kemudian saya menjelaskan beberapa menu tersebut sebenarnya sudah sesuai, cuma beberapa menu kurang komposisi. jadi seperti Nasi goreng Seafood ataupun tuna itu kurang komposisinya. Mudah-mudahan hal ini bisa diperbaiki oleh kami. Adapun menu yg lain seperti beef steak kadangkala daging yg biasanya lembut kadangkala "Alot" (keras), ini ujar Bpk. Gunawan. Wah sungguh terlalu memang, saya mengucapkan terimakasih atas sarannya. Kami akan simpan dan akan saya sampaikan saran dan kritiknya.  Mudah-mudahan menu-menu yg kami sediakan di KA Sembrani lebih baik, ujar "Aak Iman" adalah salah satu Pramugara, yg jelas pelayanan kami tingkatkan dan nantinya omset juga mengikuti. 


SHARING SESSION CUSTOMER CARE, SARANA DAN PELAYANAN SE JAWA – SUMATERA



Kamis, 29 Juli 2010 bertempat di BPTT (Balai Pelatihan Teknik Traksi) Yogyakarta digelar Sharing Session Customer Care, Sarana dan Pelayanan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Acara yang melibatkan seluruh jajaran Asisten Manager (Asmen) Sarpen (Sarana Penumpang), Asmen Information Technology, Asmen Customer Care, Asmen Pelayanan, dan Asmen Sarana se Jawa dan Sumatera ini kali pertama digelar.

Dalam kesempatan ini menghadirkan Direktur Komersial PT. KAI Sulistyo Wimbo Hardjito sebagai pembicara dan pemberi arahan didampingi Deputy EVP Daop 6 Yogyakarta, Muhardono beserta General Manager BPTT Efrianto R Chan. Sulistyo menyampaikan arahan kepada peserta sharing bahwa selama ini kita terlena, apa yang kita lakukan berorientasi kepada tugas pelayanan bukan keuntungan. “Pada tahun 2009 PT KAI (Persero) untung sekitar 155 M, apabila tahun 2010 ini kita untung maka seterusnya kita harus untung” ungkap Dirkom. Dirkom mengharapkan bahwa kita harus merubah pola pikir kita, yang kita jual adalah pelayanan, kenyamanan bukan tugas memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lain. Dikatakan Dirkom bahwa Pelayanan dengan mengutamakan Keselamatan adalah hal yang utama yang tidak bisa ditawar.


Kiri: Para pembicara dan peserta Sharing Session Customer Care berfoto bersama di BPTT (Balai Pelatihan Teknik Traksi) Yogyakarta Kamis, 29 Juli 2010.
Kanan: Dirkom PT. KAI, Sulistyo Wimbo Hardjito mengayunkan cangkul dalam penanaman pohon usai acara Sharing Session Customer Care.

Sebagai operator penyedia jasa angkutan massal kita diharapkan menjalankan tugas penyedia jasa namun juga diharapkan bisa mencari keuntungan. Paradigma harus dirubah dari Product Oriented menjadi Customer Oriented, dari Customer Driven menjadi World Class Company.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) adalah perusahaan jasa yang telah berusia lebih dari 30 tahundiharapkan mampu membuka diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, perubahan status dari PERUM menjadi PT dan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus mampu membuka diri untuk belajar dari indusri-industri lain dalam hal pengelolaan perusahaan secara profesional.

Dengan tema “ Peningkatana Kualitas Pelayanan Terhadap Pengguna Jasa KA” diharapkan menjadi semangat jajaran PT KAI (Persero) dalam berkomitmen untuk melayani sebagai operator penyedia jasa angkutan massal. Tanpa adanya pelayanan yang prima, sebuah perusahan tidak akan dapat berkembang walaupun produk yang dimiliki memiliki kualitas yang sangat baik.

Dalam acara sharing ini peserta banyak menyampaikan permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh daerah masing-masing. Selain sharing dengan Dirkom di akhir acara dilakukan penanaman pohon sebagai wujud kepedulian jajaran PT KAI (Persero) terhadap lingkungan. Hal ini dimaksudkan bahwa melayani itu adalah tugas dan bentuk kepedulian, termasuk kepedulian akan lingkungan sekitar kita.

DIKLAT MENTAL SPIRITUAL AWAK OPERASIONAL KA Se INDONESIA


Acara Diklat Mental Spiritual mengambil tempat di Pondok Pesantren Raudhatuh Fatehah, Plered, Bantul, dilaksanakan tanggal 13-24 juli 2010 dan dibagi 5 angkatan, masing-masing angkatan 40 Orang terdiri dari Masinis, Assitant Masinis, kondektur dan PPKA.




Materi yang disampaikan variatif, refresh materi kedinasan atau reglemen dan outbond seperti Motor Trail untuk meningkatkan mental dan psikologis peserta, serta materi dari Tim Gegana untuk aspek pengamanan Kereta dan problem solving jika terjadi permasalahan dalam perjalanan KA.



EVP Savety Health and Environtment, Rono Pradipto sedang memberikan pemaparan tantang modal seorang Railway Man kepada para peserta diklat.


Dalam kesempatannya tersebut VP Pengendalian Operasional dan Evaluasi KA (OP) Ahmad Marjuki menyampaikan bahwa diklat ini untuk meningkatkan kemampuan seluruh awak dari masinis, kondektur, dan awal operasional lain dari mentalnya. Jika secara agama dan psikisnya baik, keselamatan, ketepatan waktu dan kenyamanan penumpang dapat dengan mudah tercapai.

Di kegiatan ini EVP Savety Health and EnvironTment, Rono Pradipto memberikan materi mengenai sosialisasi awal Peraturan Dinas 16 A jilid 1, dalam pemaparannya Rono menyampaikan bahwa seorang Railway Man harus memiliki mental yang kuat, disiplin yang tinggi, serta wajib memahami mengenai peraturan kedinasan.

Selain bertujuan untuk melakukan penyegaran dan peningkatan kemampuan, baik fisik, mental maupun secara rohani, agar dapat menciptakan prinsip zero accident, diklat ini juga menekankan manajemen problem solving dengan menggandeng Tim Motor Trail dan Tim Gegana dari Brimob Yogyakarta. Dengan adanya materi dari Tim Gegana Yogyakarta diharapkan peserta bisa memahami apabila dalam menjalankan KA mendapat sebuah hambatan dapat mengetahui anatisipasi pertama yang harus dilakukan